Penyakit usus buntu disebabkan oleh menipisnya dinding
usus buntu sebagai akibat dari pengaruh angin atau gas yang masuk ke
dalam usus. Angin atau gas ini seharusnya keliar menjadi
kentut, tetapi tidak keluar karena ditahan-tahan. Dengan demikian, angin
atau gas kembali ke dalam usus besar dengan kemungkinan sangat kecil
untuk dapat keluar. Hal ini mengakibatkan perut menjadi sakit.,
Dengan demikian usus buntu terjadi karena usus buntu kemasukan gas/ angin hasil dari pembusukan dan bukan oleh biji-bijian ke dalam usus (usus buntu) sekalipun bentuk kotorannya seperti biji-bijian.
Gejala-gejala penyakit usus buntu ada sebagai berikut:
Dengan demikian usus buntu terjadi karena usus buntu kemasukan gas/ angin hasil dari pembusukan dan bukan oleh biji-bijian ke dalam usus (usus buntu) sekalipun bentuk kotorannya seperti biji-bijian.
Gejala-gejala penyakit usus buntu ada sebagai berikut:
- Perut bagian bawah terasa sakit sewaktu ditean
- Sakitnya semakin trerasa dari hari ke hari
- Sakitnya tidak tertahankan dan menjalar sampai telapak kaki, sampai tak dapat menggerakkan dan mengangkat kaki kanan.
Posted in Gejala Usus Buntu
Tagged apa itu usus buntu, biaya operasi usus buntu, biaya operasi usus buntu 2010, cara mencegah usus buntu, ciri-ciri penyakit usus buntu, ciri-ciri usus buntu, ciri2 usus buntu, fungsi usus buntu, gambar usus buntu, gejala penyakit usus buntu, gejala usus buntu, gejala usus buntu kronis, letak usus buntu, mencegah usus buntu, operasi usus buntu, pasca operasi usus buntu, tanda usus buntu, usus buntu adalah, usus buntu gejala, usus buntu tanpa operasi
Leave a comment
Diagnosis Usus Buntu
Sampai
saat ini masyarakat masih percaya dengan mitos makan biji-bijian bisa
jadi pemicu usus buntu. Kedua pakar inipun mencoba meluruskan bahwa
semua itu hanya mitos belaka.
Biasanya setelah didiagnosis demikian pasien akan bilang kenapa bisa usus buntu, saya tidak makan biji-bijian, tidak makan jambu biji, tapi kok noasa kena usus buntu. Usus buntu tidaklah identik dengan biji-bijian itu hanya salah satu faktor pemicu saja, masih banyak yang lain, lagi pula tidak ada orang yang dengan sengaja makan biji-bijian.
Apendisitis tidak ada hubungan langsung dengan kebiasaan makan jambu biji atau cabai. Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan sering minum dan konsumsi banyak serat. Kalau ada kecurigaan nyeri dibagian perut kanan bawah segera bawa ke tenaga medis. Prinsipnya usus buntu kalau eradang harus dioperasisupaya hilang sumber penyakitnya, hilang peradangannya. Kalau sudah menganggu lebih baik dioperasi, sama halnya dengan amandel kalau sudah membahayakan lebih baik dihilangkan.
Biasanya setelah didiagnosis demikian pasien akan bilang kenapa bisa usus buntu, saya tidak makan biji-bijian, tidak makan jambu biji, tapi kok noasa kena usus buntu. Usus buntu tidaklah identik dengan biji-bijian itu hanya salah satu faktor pemicu saja, masih banyak yang lain, lagi pula tidak ada orang yang dengan sengaja makan biji-bijian.
Apendisitis tidak ada hubungan langsung dengan kebiasaan makan jambu biji atau cabai. Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan sering minum dan konsumsi banyak serat. Kalau ada kecurigaan nyeri dibagian perut kanan bawah segera bawa ke tenaga medis. Prinsipnya usus buntu kalau eradang harus dioperasisupaya hilang sumber penyakitnya, hilang peradangannya. Kalau sudah menganggu lebih baik dioperasi, sama halnya dengan amandel kalau sudah membahayakan lebih baik dihilangkan.
Penanganan Usus Buntu
Usus buntu akut harus dioperasi, kalau usus buntu kronis bisa
direncanakan tapi kalau lagi kambuh tetap harus segera, sama halnya
dengan sakit gigi kalau berlubang harus dicabut karena tak ada gunanya
dipertahankan. Penatalaksanaan sebagian besar harus dioperasi, dengan
metode konvensional atau dilakukan dengan laparoskopi.
Setelah operasi dilakukan, seharusnya tidak akan timbul radang usus buntu lagi karena apendiks atau usus buntunya sudah dibuang (dioperasi). Jika keluhan nyeri perut kanan bawah muncul kembali dan kemudian haris dioperasi kembali, hal itu akibat usus buntu yang dioperasi atau diangkat tidak sampai pangkalnya. Bisa juga akibat abses (kumpulan nanah) di tempat operasi yang lama. Atau bisa jadi kondisi usus disekitar usus buntu rapuh, meradang, dan melengket akibat proses infeksi terdahulu sehingga menimbulkan gangguan sehingga pembedahan kembali.
Untuk meminimalkan komplikasi misalnya pendarahan atau infeksi, operasi dapat dilakukan dengan teknik laparoskopi, selain menghasilkan komplikasi yang minimal, lama rawat juga menjadi lebih singkat.
Jangan takut untuk menghadapi operasi karena pengobatan apendisitis satu-satunya dalah dengan operasi. Sebelum operasi, dokter bedah akan mempersiapkan kondisi pasien sampai layak untuk menjalani operasi, selain itu dokter juga akan memilih teknik operasi yang sesuai dengan kondisi apendisitis yang diderita. Operasi pada tahap awal apendisitis dapat menurunkan kejadian komplikasi.
Setelah operasi dilakukan, seharusnya tidak akan timbul radang usus buntu lagi karena apendiks atau usus buntunya sudah dibuang (dioperasi). Jika keluhan nyeri perut kanan bawah muncul kembali dan kemudian haris dioperasi kembali, hal itu akibat usus buntu yang dioperasi atau diangkat tidak sampai pangkalnya. Bisa juga akibat abses (kumpulan nanah) di tempat operasi yang lama. Atau bisa jadi kondisi usus disekitar usus buntu rapuh, meradang, dan melengket akibat proses infeksi terdahulu sehingga menimbulkan gangguan sehingga pembedahan kembali.
Untuk meminimalkan komplikasi misalnya pendarahan atau infeksi, operasi dapat dilakukan dengan teknik laparoskopi, selain menghasilkan komplikasi yang minimal, lama rawat juga menjadi lebih singkat.
Jangan takut untuk menghadapi operasi karena pengobatan apendisitis satu-satunya dalah dengan operasi. Sebelum operasi, dokter bedah akan mempersiapkan kondisi pasien sampai layak untuk menjalani operasi, selain itu dokter juga akan memilih teknik operasi yang sesuai dengan kondisi apendisitis yang diderita. Operasi pada tahap awal apendisitis dapat menurunkan kejadian komplikasi.
Resiko Usus Buntu
Semua orang yang berpeluang mengalami radang usus buntu. Usia juga demikian, anak-anak sampai usia tua berpotensi terkena, meskipun puncak peradangan usus buntu terjadi pada usia remaja-dewasa, antara 20-30 tahun. Begitu jutga dengan jenis kelamin semua bisa kena, tapi bukti ilmiah menyebut laki-laki 1,4 kali lebih besar terkena dibanding perempuan. Hal itu terkait dengan pola makan dan pola kerja, umumnya laki-laki jarang minum, makanya kurang sehat, dan lebih sulit makan sayur.Menegakkan diagnosis usus buntu, sebenarnya relatif lebih mudah. Secara klinis dokter harus punya kecurigaan, selain itu jika masih ragu dibutuhkan pemeriksaan penunjang biasanya laboratorium. Pemeriksaan urin, kalau yang lain sifatnya hanya memastikan saja, seperti USG, CT Scan, rontgen.
Pemeriksaan fisik yang baik dan atau disertai dengan pemeriksaan penunjang dapat menetapkan diagnosis usus buntu dengan baik.
Pengelolaan usus buntu bertujuan untuk menghentikan peradangan dan memang harus diangkat atau dioperasi. Pilihan operasinya apakah segera atau bisa direncanakan. Hal ini tergantung gejalanya, kalau sumbatannya total harus segera di operasi, kalau sumbatannya tidak total dan tidak mengganggu aktivitas bisa ditunda operasinya, tapi pasti peradangannya akan berulang.
makasih banyak informasinya :)
BalasHapushttp://obatususbuntu.medikaobatherbal.com/