Selasa, 25 Desember 2012

Mencegah Pembentukan Kalsium Sulfat pada Desalinasi Air Laut



Pendahuluan
Teknik Desalinasi yang paling umum meliputi membran (reverse osmosis RO, electrodialysis ED) dan evaporasi (multi-stage flash). Walaupun perkembangan teknik membran yang hemat energi begitu pesat, Desalinasi termal memiliki keunggulan seperti : minimal pretreatment dan salinitas air umpan yang fleksibel. MSF akan lebih praktis jika sumber airnya mempunyai salinitas yang tinggi dan biaya energi yang tidak begitu tinggi.
Metodologi
Studi ini menggunakan mesin penukar anion, relite MG1/P (mitshubishi di produksi italia) yang mengandung gugus fungsi poliamina. Bola-bola resin 16-50 mesh ini mempunyai kapasitas penukaran total sebesar 2.7 meq/ml. sebelum diteliti di laboratoriun, 30 ml resin bebas basa di ubah menjadi bentuk klorida dengan menggunakan 240 ml asam HCl 0.6 N selama 60 menit. Kemudian resin tersebut di cuci hingga  larutan pH sekitar 3. Bentuk basa bebas dari resin penukar anion di gunakan untuk pemisahan sulfat. Tiap titik menyatakan rata-rata siklus pemisahan sulfat yang steady state. Penurunan pH air umpan telah mendukung pemisahan sulfat.
Kesimpulan
Studi laboratorium menunjukan bahwa sulfat dapat dipisahkan dari air laut yang di asamkan pada pH 4-5 dengan memakai resin penukar anion basa lemah. Resin tersebut di regenerasi dengan menggunakan air asin blowdown yang di pekatkan pada pH 4. hal ini akan menghemat biaya regenerant. Faktor konsentrasinya mempengaruhi pemisahan sulfat pada laju air yang lebih tinggi. Untuk faktor konsentrasi yang tetap, tiap temperatur air asin memerlukan tingkat pemisahan sulfat yang bebeda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar